Tuberculosis Dapat Disembuhkan |
![]() |
![]() |
![]() |
Indonesia merupakan negara dengan penderita Tuberculosis (TB) terbanyak ke 3 di dunia setelah India dan China. Meningkatnya kasus TB di Indonesia antara lain disebabkan oleh : 1. Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat 2. Kegagalan program TB yang selama ini akibat :
3. Dampak pandemi HIV Angka kejadian TB di dunia erat kaitannya dengan penyakit HIV. Menurut WHO Global Report 2009 estimasi prevalensi HIV pada kasus TB 3%. Di Indonesia sendiri pada tahun 2008 dilakukan sero-prevalence surveys di 3 provinsi dengan hasil : Papua 17%, Jawa Timur 1,8% dan Bali 3,9%.
Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB menyerang paru (80%) tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (sistemik). Dapat juga menyerang anggota tubuh lain seperti L telinga tengah, tonsil/amandel, kantung jantung, saraf pusat, tulang dan otot, usus, alat kelamin, hati dan organ dalam, anak ginjal, saluran kemih dan prostat. Secara umum gejala TB yang timbul antara lain : batuk berdahak ≥ 2-3 minggu, batuk berdarah, sesak nafas dan nyeri dada, nafsu makan berkurang, berat badan menurun / menjadi kurus, demam tidak terlalu tinggi, keringat di malam hari walaupun tidak beraktivitas. Memang agak sulit membandingkan gejala TB dengan penyakit saluran pernafasan lainnya tetapi untuk memastikan / penegakan diagnosa perlu dilakukan pemeriksaan penunjang, yaitu : pemeriksaan dahak. Cara melakukan pemeriksaan dahak dewasa ini lebih efisien dibandingkan dengan sebelumnya yang membutuhkan waktu selama 3 hari, tetapi sekarang sudah dapat dilakukan dalam 2 hari. Metode ini dikenal dengan SPS (Sewaktu Pagi Sewaktu). 1. Sewaktu (S) Sewaktu pasien datang dengan gejala penyakit TB (Hari I) 2. Pagi (P) Dahak yang dikeluarkan setelah bangun tidur keesokan harinya (Hari II) 3. Sewaktu (S) Sewaktu mengantarkan dahak pagi, pasien akan diminta mengeluarkan dahak terakhir (Hari II) TB ditularkan melalui kontak langsung dengan pasien pada waktu pasien batuk / bersin. Pasien menularkan kuman lewat udara dalam bentuk percikan dahak. Dalam satu tahun pederita TB dapat menularkan penyakitnya pada 10-15 orang di sekitarnya. Penularannya tergantung dari : jumlah kuman, lama kontak dan daya tahan tubuh seseorang. TB dapat disembuhkan dengan minum obat secara teratur minimal 6 bulan. Dengan mendatangi tempat-tempat pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit, praktek dokter umum, dokter ahli paru, dll. Obat TB diminum teratur sampai dinyatakan sembuh, pada umumnya 6-8 bulan. 2 bulan pertama obat diminum setiap hari (Fase Intensif). 4 bulan berikutnya diminum seminggu 3 X atau setiap hari (Fase Lanjutan). Sebaiknya obat diminum sebelum makan atau sebelum tidur. Obat TB menimbulkan efek samping mulai dari gejala ringan sampai berat. Gejala ringan berupa : mual, pusing, sakit perut, sakit pinggang, kesemutan dan rasa terbakar. Apabila muncul gejala tersebut mintalah pertolongan kepada petugas kesehatan. Gejala berat berupa kulit kemerahan/gatal-gatal, vertigo, penglihatan terganggu, mata kuning, urine/air kencing berwarna kuning keruh/kecoklatan. Apabla timbul gejala tersebut, hentikan pengobatan dan segera mintalah pertolongan ke petugas kesehatan terdekat.Tujuan pengobatan dimaksudkan untuk menyembuhkan pasien, mencegak kematian, mencegah kekambuhan, menurunkan resiko penularan dan mencegah kebal obat. Apabila kuman TB kebal kuman akan tumbuh dan berkembang lebih banyak. Sehingga pengobatannya butuh obat yang lebih ampuh, biaya yang lebih besar dan waktu pengobatan yang lebih lama. Guna mencapai kesembuhan bagi pasien TB sangatlah mudah. Hanya diperlukan keteraturan dan ketekunan mengambil dan minum obat pada tanggal yang telah ditentukan. Langkah kedua adalah pemeriksaan dahak ulang, pada : - akhir bulan ke-2 pengobatan - akhir bulan ke-5 pengobatan - akhir bulan ke-6 pengobatan Langkah-langkah yang dapat dilakukan guna mencegah penularan penyakit TB : 1. Tutuplah mulut pada saat batuk 2. Jangan meludah sembarangan 3. Dahak ditampung dala wadah (kaleng, dll) yang di dalamnya diisi dengan air sabun / cairan pembunuh kuman. Dari masing-masing pribadi juga dapat mencegah penularan melalui penerapan pola hidup sehat antara lin : makan makanan dengan gizi seimbang, istirahat yang cukup, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol dan narkoba, menjemur kasurtikar secara teratur, membuka jendela sejak pagi hingga sore hari. (Seperti disampaikan dalam “TB Day” tanggal 24 Maret 2010 di Balai Kartini, Jakarta) |
KEMENTERIAN PERTAHANANPUSREHAB KEMHANDMC INDONESIA |
![]() |
Hari Ini | 45 |
![]() |
Kemarin | 493 |
![]() |
Minggu ini | 1472 |
![]() |
Bulan ini | 6868 |
![]() |
Semua | 550850 |